Dari Surabaya untuk Situbondo
Setelah berbagai daerah di Jawa Timur tergenang air desember lalu, kini Situbondo tergenang air. Banjir bandang yang terjadi Rabu (8/2) ini menyebabkan kerusakan yang cukup berat. Sekitar 10.000 lebih rumah yang tergenang dan rusak. Banjir yang melanda Situbondo tergolong cukup parah, pasalnya hamper seluruh kota dan desa tergenang air.
Hingga Senin (11/2) lalu, Pemerintah kota setempat tidak membuka posko bantuan bencana dan memberikan bantuan kepada masyarakat. Menurut pengakuan seorang warga setempat, alasan pemerintah kota tidak membuka posko dan memberikan bantuan adalah karena banjir melanda hampir seluruh kota dan desa. Tidak di suatu daerah tertentu. Sehingga hal ini dianggap sebagai sebuah hal yang biasa dan bersama terkena musibah banjir ini.
“Air yang tergenang sebenarnya sudah surut mbak, tinggal lumpurnya itu aja yang tertinggal. Kira-kira lumpurnya itu setinggi 20 cm, di atas mata kaki dikit lah. Dan yang paling dibutuhkan saat ini adalah air bersih mbak.” ungkap salah seorang karyawan sebuah lembaga sosial yang turut membantu memberikan bantuan ke Situbondo.
Musibah demi musibah, seolah terus digilirkan Allah untuk memberikan peringatan kepada kita semua. Meskipun pemerintah setempat tidak hendak menurunkan bantuan dan membuka posko bencana, bukan berarti diam saja dan menikmati ketenangan di tempat yang tidak terkena banjir (baca: Surabaya). Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli bencana, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Surabaya, kembali menggalang dana untuk Situbondo.
“Penggalangan dana ini merupakan aksi riil yang KAMMI Surabaya lakukan sebagai bentuk solidaritas dan tanggung jawabsosial terhadap permasalahan umat terutama yang terkena musibah. Selain mendoakan, semoga Allah memberi kesabaran.” Kata Heri, Ketua Umum KAMMI Surabaya
Penggalangan dana yang diinisiasi oleh Tim Aksi Cepat KAMMI Surabaya, Departemen Kajian Strategis ini melakukan penggalangan dana di beberapa tempat yang berbeda. Komisariat Airlangga dengan koordinator Januar melakukan penggalangan dana di dua tempat, yakni perempatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan Metrocell (arah menuju Delta). mampu mengumpulkan dana 506.700 rupiah.
Komisariat Sepuluh Sebelas, melakukan penggalangan dana bertempat di perempatan Metrocell (arah menuju Delta) dan dikoordinatori oleh Riskal. Dana yang didapatkan sejumlah 369. 400 rupiah. Sedangkan komisariat Sunan Ampel baru akan dilaksanakan Sabtu depan (16/2). Total dana sementara (ITS dan Unair) yang akan disalurkan sebesar 876.100 rupiah.
Menurut penanggungjawab pelaksanaan aksi, dana akan disalurkan ke Situbondo melalui KAMMI Daerah Jember. ” Ini nanti akan disalurkan dalam bentuk uang ke Situbondo. Nanti kita (baca: KAMMI Surabaya) akan menyalurkannya lewat Jember. Jadi tidak langsung ke Situbondo. Tapi melalui KAMMI Jember.” ungkap Yusup Ketua Departemen Kajian Strategis. Penyerahan dana ke Situbondo akan dilakukan oleh koordinator TAC, Azhar yang selanjutnya KAMMI Jember sebagai penyalur ke Situbondo. (as)
0 komentar:
Posting Komentar